Jumat, 10 Mei 2013

WAKTU PAGI DAN SEORANG IBU


setiap pagi ibu dikejar waktu
ia tergopoh berlari menuju dapur kamar mandi ruang tamu
tak ada yang selesai dikerjakannya kecuali segelas teh untuk ayah
ibu tak pernah mengeluh soal itu
hanya sesekali ia menanyakan padaku pernahkah aku takut pada waktu
kujawab ya sekaligus tidak
ibu tertawa namun aku tahu ia masih berlari
menjerang air dan merebus sayur menanak nasi
menyediakan piring di meja makan mengenggam sapu
ibu biar aku saja yang membersihkan lantai, kataku
tidak, jawabnya sembari membersihkan noda dihidungnya
ia tak sempat mandi atau cuci muka hanya gosok gigi
lalu mengambil baju dan mencucinya hingga licin
selicin waktu yang terus mengejarnya dan menakuti
ini pagi cepat sekali, ucapnya
mungkin suatu waktu ibu perlu belajar berlari bersamaku mengelilingi buku buku
atau mengejar huruf huruf di layar komputer
tapi katanya ibu tak memerlukan itu
ia hanya perlu mengerti bahwa kakinya masih kuat untuk berlari
ayah membaca koran di ruang tamu
aku menyediakan susu untuk adikku
ibu termenung di dapur
tak ada yang dikerjakannya kali ini
kulihat jam di dinding mati
ibu menangis
mencari waktu dan pagi yang tak lagi mengajaknya berlari lari


Tidak ada komentar:

Posting Komentar