setiap pagi ibu dikejar
waktu
ia tergopoh berlari menuju
dapur kamar mandi ruang tamu
tak ada yang selesai
dikerjakannya kecuali segelas teh untuk ayah
ibu tak pernah mengeluh
soal itu
hanya sesekali ia
menanyakan padaku pernahkah aku takut pada waktu
kujawab ya sekaligus tidak
ibu tertawa namun aku tahu ia masih berlari
menjerang air dan merebus
sayur menanak nasi
menyediakan piring di meja
makan mengenggam sapu
ibu biar aku saja yang
membersihkan lantai, kataku
tidak, jawabnya sembari
membersihkan noda dihidungnya
ia tak sempat mandi atau
cuci muka hanya gosok gigi
lalu mengambil baju dan
mencucinya hingga licin
selicin waktu yang terus
mengejarnya dan
menakuti
ini pagi cepat sekali,
ucapnya
mungkin suatu waktu ibu
perlu belajar berlari bersamaku mengelilingi buku buku
atau mengejar huruf huruf
di layar komputer
tapi katanya ibu tak
memerlukan itu
ia hanya perlu mengerti
bahwa kakinya masih kuat untuk berlari
ayah membaca koran di
ruang tamu
aku menyediakan susu untuk
adikku
ibu termenung di dapur
tak ada yang dikerjakannya
kali ini
kulihat jam di dinding
mati
ibu menangis
mencari waktu dan pagi
yang tak lagi mengajaknya berlari lari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar