Jumat, 10 Mei 2013

MALIN


malin kundang tak pernah melupakan ibunya
maka ia menjadi batu
karena cuma ingatan yang mampu mengutuk
yang lunak menjadi betapa keras
seperti ucapan ibu

suara ibu selalu risau
resah menanyakan mengapa ia membawa pisau dari laut
menyembelih perasaan perasaan yang menunggunya sejak lama
sejak ia merapalkan doa ibu hingga bosan dan meninggalkannya

dada siapa ini robek
melihatmu menjadi batu
tak dapat lagi menjawab pertanyaan ibu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar