Minggu, 05 Mei 2013

Cerita Kecil


Saya kangen kamu
Dan tidak tahu harus bagaimana

Seseorang menuliskan sesuatu di selembar kertas. Tangannya bergetar. Tulisan itu pudar perlahan oleh keringatnya sendiri. Yang seperti mata air menyembul di telapak tangan.
Seseorang melipat selembar kertas setelah menuliskan sesuatu di dalamnya. Ia memasukkannya ke dalam amplop. Amplop itu tidak ia tulisi apapun. Lalu ia memasukkannya ke dalam laci.
Seseorang mengintip di belakangnya, seorang anak laki-laki. Tubuhnya berbalut baju tidur. matanya bulat bersinar. Ia memperhatikan apa yang dilakukan ayahnya.
“Yah,”
Ayah kaget.
“Kamu belum tidur?”
“Ayah juga belum tidur.”
“Ayah nunggu kamu tidur.”
“Aku juga nunggu ayah tidur.”
Rembulan menyembul, di antara awan tipis. Langit lembab, namun tak turun hujan. Udara sedikit dingin. Ayah anak itu saling melihat dan tersenyum. Mereka duduk berdampingan menghadap jendela terbuka. Mereka melihat bintang yang mulai muncul samar-samar.
“Yah,”
“Hmm,”
“Tau tidak kenapa bintang itu jauh?”
“Kenapa?”
“Supaya kita terus merindukannya, seperti ibu.”
Ayah tercengang mendengar jawaban lelaki kecilnya itu. Namun lantas memeluknya. Pipinya basah.



Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar