kau sebutir telur, aku sepasang tangan yang kehilangan
tulang
belum sempat kuimpikan, telah pecah kau oleh tangan lain
penyesalan tak menyelesaikan apa-apa, ketawa tak
menyembuhkan apa-apa
gerimis yang ragu, setiap hari kita berlindung di atap
yang sama
pulanglah kita sebelum hujan seharusnya
tapi aku tak bisa membawamu yang telah leleh, sebab
tanganku lebih leleh
kita pulang bersama, dengan cara tak sama
kau kesepian, aku ketakutan
kita tak bisa memilah jalan mana tak berlubang
ketahuilah, mata bisa bicara tanpa perlu apa-apa
tapi kita tidak menggunakannya
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar