Sabtu, 03 Agustus 2013

HUJAN


aku memunguti reremah hujan
hujan yang gagal menjadi rumah
lalu memasukkannya ke dalam toples
kuletakkan di meja tamu
kusuguhkan kepadamu

apa ini?
kamu. jawabku
bukan. kilahmu

*
reremah hujan menangis setiap malam
aku menyapa dan mengajaknya bercerita
dia cuma punya satu kata dan aku tak memahaminya
pergi. katanya

reremah hujan seperti potongan kertas
lemah tak bisa apa apa

*
aku datang membawa lem
kataku suatu hari
lalu aku menyentuh kepingan hujan dan berusaha menyusunnya
ada bagian yang tak ada
namun aku terus mencari dan berhasil melengkapinya
sempurna. kataku
cacat. katamu

*
reremah hujan diam membisu sepanjang malam
aku menantinya berbicara hingga tertidur
dalam mimpi aku melihatmu membawanya pergi
aku menangis sendirian


gambar diambil di sini


Semarang, 28 Juli 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar